Peringatan bahayanya mendownload email atau membuka file dari orang tak dikenal sepertinya sudah menjadi peringatan jadul. Pembuat virus sudah beralih kepada cara yang lebih cerdik.
Lazimnya, komputer yang baru keluar dari pabrik adalah komputer yang sama sekali tidak pernah digunakan. Seharusnya komputer yang baru ini tidak akan terinfeksi virus/malware berbahaya. Tapi bagaimana jika komputer yang bahkan baru keluar dari pabrik sudah terinfeksi virus? Tentunya ini bukan masalah sepele.
Microsoft menemukan keberadaan virus berbahaya bernama Nitol saat membeli 10 PC dan 10 laptop di China. Meski baru keluar dari pabrik dan sama sekali belum terjamah pengguna, empat dari 20 perangkat baru tersebut ternyata sudah terinfeksi virus.
Untuk menyelidiki kasus serius ini, Microsoft melakukan investigasi mendalam dan menemukan penyebab kenapa komputer baru ini bisa terinfeksi virus yang mengancam pengguna. Ternyata, virus tersebut masuk melalui software bajakan yang diinstal di komputer baru tersebut.
Menurut pihak Microsoft, Nitol termasuk virus yang paling berbahaya.
Virus ini bekerja saat komputer dinyalakan dan langsung berusaha mencuri data pengguna. Bila data sudah didapat, maka kemungkinan besar data transaksi bank online yang dilakukan via komputer tersebut akan dicuri.
Sebagaimana dilansir BBC, Pengadilan Amerika pun memberikan izin kepada Microsoft untuk memblokir domain 3322.org, sebuah domain yang menjalankan botnet guna mendukung aksi Nitol.
Celah yang berhasil dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan cyber ini ialah jalur distribusi. Sejauh ini, baru komputer di China yang berhasil diketahui terinfeksi virus berbahaya. Tidak menutup kemungkinan adanya beberapa negara lain yang juga menjadi sasaran para pembobol rekening online ini.
(AP Photo / Elaine Thompson)