A. Tentang Kuliner ini
Anda
pernah mendengar kata Growol? Ya, Growol adalah jenis makanan yang
umumnya hanya dikonsumsi oleh orang-orang di pelosok pedesaan. Makanan
yang satu ini bisa ditemukan di Kabupaten Kulonprogo. Makanan yang
nyaris mirip nasi ini terbuat dari bahan umbi ketela pohon, yang
ternyata tidak hanya dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah saja
melainkan juga disukai oleh kalangan atas.
Pembuatan
growol diawali dengan mengupas ketela pohon. Setelah itu, ketela
direndam selama tiga hari tiga malam berturut-turut. Kemudian ketela
dicuci dan digiling, untuk kemudian dikukus dan dikemas dalam plastik
atau keranjang bambu.
Meskipun
rasanya hambar, namun masyarakat Kulonprogo dan sekitarnya meyakini
bahwa mengkonsumsi Growol dapat menjaga kesehatan, sekaligus dapat
mengobati mereka yang menderita sakit diabetes melitus atau penyakit
gula. Untuk mengurangi rasa hambar, Anda bisa menyantap growol bersama Ketak dan Pento yang terbuat dari kelapa.
Growol
memang banyak dimakan oleh petani, terutama saat musim panen tiba,
sebagai pengganti nasi saat para petani memanen padi di sawah. Berbeda
dengan nasi (pagi dimasak, kadang sore sudah basi), Growol justru bisa
tahan hingga empat hari.
B. Keistimewaan
Makanan khas ini tidak bisa dijumpai di daerah lain selain di Kabupaten Kulonprogo
dan sekitarnya. Meski makanan tradisional ini belum cukup familiar
didengar masyarakat kebanyakan, namun Growol mampu menjadi makanan
pengganti nasi. Rasa boleh hambar, tetapi Growol bisa juga dijadikan
makanan saat Anda ingin diet.
Growol
juga bisa disantap bersama Ketak dan Pento. Kedua makanan yang berasal
dari kelapa ini bisa menjadi pelengkap ketika menyantap Growol dan ini
biasanya dijual dalam satu paket.
C. Lokasi
Growol bisa Anda temui di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Wates. Tidak terlalu sulit menemukan penjual Growol, karena sebagian besar pedagang Growol berada di Lantai dua Pasar Wates. Letak Pasar Wates sendiri berada di pusat Kota Kulonprogo
D. Harga
Growol
yang sudah dibungkus dengan plastik, harganya relatif murah yakni
Rp.2.500. Jika ingin menyantapnya dengan Ketak dan Pento, satu paket
seluruhnya seharga Rp. 4000. Ketak Rp.500 per bungkus dan Pento Rp.1000
isi 3 buah. (wisatamelayu.com)