Sejumlah pengembang juga mulai berani mengambil kawasan di luar Ring Road, seperti Tirta Bangunjiwo Sejahtera yang berada 1 km dari Ringroad atau The Jalimbar Residen yang mengambil Jalan Imogiri Barat. Sebagian besar bermain di harga mulai Rp 200 juta.
"Dari total 75 anggota REI yang aktif, mayoritas kini menginvestasikan modalnya dengan membangun perumahan di kawasan perbatasan yang berada di luar Ring Road," kata Ketua Real Estat (REI) Yogyakarta, Remigius Edi Waluyo, Rabu (26/9/2012).
Ia mengungkapkan dengan padatnya permukinan dan tingginya harga tanah di Kota Yogyakarta, sudah tidak lagi memungkinkan pengembang untuk membangun perumahan dengan harga yang terjangkau sehingga para pengambang mulai mencari alternatif lain di luar wilayah perkotaan "Ya, sebisanya adalah kawasan yang tepat di luar Ring Road, sehingga akses transportasi masih mudah untuk menuju pusat kota," ujarnya.
Lebih 100 Lokasi
Direktur PT Rumah Cerdas, Danang Wahyu Broto menuturkan perumahan di daerah pinggiran yang kini tengah dibangun diperkirakan mencapai ratusan lokasi. Hal ini berbeda dengan lima tahun lalu saat pembangunan perumahan belum semasif sekarang. "Yang jelas, saat ini sudah ada 100 lokasi lebih kalau untuk rumah di atas Rp 200 juta," tuturnya.
Ramainya pembangunan perumahan di perbatasan ini ikut memicu kenaikan harga tanah. Ia mencatat kenaikan mencapai 10-15 persen per tahun. Jumlah maupun harga pun meningkat seiring pembangunan infrastruktur publik seperti kampus dan perbelanjaan.
"Orientasi konsumen kini telah berubah. Jika dahulu ingin tinggal di kota, kini justru sebaliknya. Mereka ingin tempat istirahat yang nyaman dari kebisingan kota dan pilihannya jatuh pada kawasan pinggiran kota," tukasnya. (vim)
Penulis : Victor Mahrizal || Editor : Theresia Tuti Andayani
Sumber : Tribunjogja.com