Berita Terbaru :
Home » » Situs Gunung Padang Berusia 10900 Tahun SM

Situs Gunung Padang Berusia 10900 Tahun SM

Redaksi | Sabtu, 31 Maret 2012 | dJogja info


Situs Gunung PadangJAKARTA (KRjogja.com) - Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, akhirnya melakukan pengeboran situs Megalitikum Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Rencana pengeboran tersebut sebelumnya dipaparkan di depan ratusan pecinta kepurbakalaan di Jakarta 7 Februari , dan di depan ilmuwan dari 5 benua serta puluhan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), beberapa hari sesudahnya. Sesuai dengan rencana, pengeboran dilakukan di dua titik. Bor satu terletak di ujung Selatan Teras 2, Bor ke dua di samping Selatan Teras 5.

Menurut DR. Boediarto Ontowirjo, anggota Tim Bencana Katastropik Purba, Sebenarnya dua lokasi bor yang dipilih bukan titik "Jack-pot" yang seharusnya di-bor, misalnya persis di atas Chamber atau anomaly high magnetic-nya. Hal ini dikarenakan lokasi-lokasi ini di atasnya dipenuhi tumpukan kolom andesit situs yang tidak boleh dipindahkan.  Walaupun demikian, hasil pemboran sudah cukup untuk membuktikan dugaan struktur bangunan dan juga sukses dalam mengkalibrasi hasil survey georadar dan geolistrik.

 Pada Lubang Bor 1: dari permukaan sampai kedalaman kira-kira 3 meter terdapat perlapisan susunan kolom andesit 10-40 cm (yang dibaringkan) diselingi lapisan tanah. Sewaktu menembus 3m kami mendapat surprise karena tiba-tiba drilling loss circulation dan bor terjepit. Yang dijumpai adalah lapisan pasir-kerakal sungai (epiklastik) yang berbutir very well rounded setebal 1 meteran. Rupanya bidang tegas yang terlihat pada GPR itu di kedalaman 3-5 meter di semua Teras adalah batas dengan permukaan hamparan pasir ini. Menurut Pak Pon yang ahli arsitek, boleh jadi hamparan pasir ini dimaksudkan sebagai peredam guncangan gempa.

Bagian dibawah kedalaman 4m yang ditembus bor ditemukan berupa selang seling antara lapisan kolom andesit yang ditata dan lapisan tanah-lanau. Lapisan kolom andesit yang ditata itu aebagian ditata horizontal dan sebagian lagi miring (catatan: ini sesuai dengan survey GPR yang memperlihatkan bahwa perlapisan ada yang horizontal dan ada yang miring).

Baru dikedalaman sekitar 19 meter bor menembus tubuh andesit yang kelihatannya massif tapi penuh dengan fractures sampai kedalaman sekitar 25 meter (note: sesuai dengan penampang geolistrik bahwa kelihatannya bor sudah menembus lapisan merah yang terpancung itu). Banyak ditemukan serpihan karbon, diantaranya ditemukan di kedalaman sekitar 18m yang lebih menguatkan bahwa lapisan batuan dan tanah yang ditembus bukan endapan gunung api alamiah tapi struktur bangunan.

Bor ke-dua yang dilakukan persis di sebelah selatan Teras 5 menembus tanah (yang seperti tanah urugan sampai kedalaman sekitar 7 meter. Kemudian ketemu batuan andesit keras. Di kedalaman 8 m terjadi hal mengejutkan - Total Loss, 40 persen air di drum langsung tersedot habis. Hal ini berlangsung sampai kedalaman 10 m ( Inilah target utama-nya - tubuh very high resistivity yang terlihat jelas di Geolistrik 3-D). Kelihatannya bor menembus rongga yang diisi pasir (kering) yang luarbiasa keseragamannya seperti hasil ayakan manusia.

Di bawahnya ketemu lagi dua rongga yang juga terisi pasir 'ayakan' itu diselingi oleh 'tembok' andesit yang sepertinya lapuk. Pemboran berhenti di kedalaman 15m. Dalam 3 paparan baru didapatkan satu hasil preliminary dari analisis carbon radiometric dating dari banyak serpihan arang yang ditemukan dikedalaman sekitar 3.5m. menunjukkan umur Carbon Dating sekitar 5500 tahun yang kalau dikonversikan ke umur kalender adalah sekitar 6700 tahun BP atau sekitar 4700 SM. (Yan)
Share this post :
Comments
0 Comments

Posting Komentar