Berita Terbaru :
Home » » Dahlan Iskan Canangkan Pro Beras waktu di Kulon Progo

Dahlan Iskan Canangkan Pro Beras waktu di Kulon Progo

Redaksi | Rabu, 11 April 2012 | dJogja info

Dahlan Iskan melihat kegiatan petani. (Foto : Widiastuti)


Menteri BUMN, Dahlan Iskan mencanangkan Pogram Pro Beras BUMN di Pedukuhan Seworan Desa Triharjo Wates, Kamis (29/3). Dahlan mengharapkan terjadi revolusi yang cukup mendasar untuk mengatasi ketersediaan pangan yang merupakan masalah utama yaitu beras.

"Program Peningkatan produktifitas Padi menggunakan sistem korporasi itu definisi dari Pro Beras,"terangnya.
Dahlan menceritakan, pengalamannya ketika meninjau suatu desa terpencil di negeri Tiongkok, desa itu lalu menjadi sumber inspirasi revolusi beras, karena Tiongkok berpenduduk 1,3 miliar sulit waktu itu memenuhui kebutuhan berasnya. Lalu dengan cara Inspirasi Kelompok Tani di Xiaogang Prov Anhui.
Hal ini seperti di Kulonprogo yang petaninya mau memulai sesuatu yang baru untuk meningkatkan produktifitas secara nyata dan terangsang untuk produksinya lebih besar dan dilakukan bukan karena adanya tekanan.
"Di Tiongkok saat itu untuk memulainya belum berani terang-terangan dengan rapat gelap karena kalau gagal bisa dihukum mati, pada akhirnya karena hasil produktifitas meningkat yang lain jadi tahu, akhirnya ini memberi inspirasi sehingga Tiongkok mengubah secara keseluruhan,"paparnya.
Dahlan menuturkan bahwa kondisi saat ini di lokasi seluas 24 ha di KT Sidodadi pertanian dikerjakan sendiri-sendiri sehingga ada kesulitan dalam pengadaan pupuk, pembasmian hama, yang akhirnya produktifitas hanya 5,1 ton atau 5 ton bahkan kurang, untuk itulah coba kerjasama dengan PT Sang Hyang Seri.
Pola kerjasama yang akan dilakukan PT Sang Hyang Seri dengan petani adalah memberikan biaya olah lahan, bantuan benih, pupuk, obat hama,  yang nanti hasilnya diambil Sang Hyang Seri untuk Bulog supaya stok nasional cukup. Karena Indonesia masih impor beras 1,8 ton.
Dengan hitungan bahwa dari hasil panen 5,5 ton/ha yang diambil Sang Hyang Seri hasil kelebihannya diambil petani sebagai keuntungan petani, misal hasilnya nanti mencapai 7,5 ton  maka yang 2 ton diambil petani sebagai keuntungannya, supaya petani sungguh-sungguh dalam bertani.
"Waktu panen tiga bulan lagi saya akan datang kesini, kalau hasilnya sukses di Kulonprogo ini secara nasional kita akan lakukan revolusi, terlebih saat ini sawah sudah banyak berubah fungsi,"terangnya. (Wid)


Sumber : KR Jogja
Share this post :
Comments
0 Comments

Posting Komentar