Berita Terbaru :
Home » » Kelud Meletus, PKL Malioboro Rugi Miliaran Rupiah

Kelud Meletus, PKL Malioboro Rugi Miliaran Rupiah

Redaksi | Sabtu, 15 Februari 2014 | dJogja info

Dampak abu vulkanik terhadap perekonomian di Kota Yogyakarta sangat besar. Bahkan pedagang kaki lima (PKL) Jalan Malioboro diperkirakan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro (LPKKM), Rudiarto mengatakan selama dua hari sejak Jumat hingga Sabtu 15 Februari 2014, para PKL MAlioboro tidak membuka lapaknya.

"Hari pertama hujan abu karena kondisi memang tidak memungkinkan. Sedangkan hari Sabtu, kami sepakat hanya melakukan pembersihan bersama semua elemen masyarakat," kata Rudiarto kepada VIVAnews, Sabtu 15 Februari 2014.

Mengenai jumlah kerugian, Rudiarto menjelaskan, dalam sehari omzet PKL sebesar Rp500 ribu dengan jumlah total 2.500 PKL. Maka diperkirakan kerugian selama dua hari mencapai Rp2,5 miliar.

PKL di kawasan Malioboro tersebar mulai dari taman Parkir Abu Bakar Ali di sisi utara, hingga pasar Senthir di bagian selatan.

"Setelah pembersihan hari ini, kami pastikan Minggu para pedagang sudah bisa berjualan dan melayani wisatawan," katanya.

Sementara itu terkait dengan ketersediaan barang, diakui Rudi memang ada laporan dari pemasok asal Pekalongan yang tidak berani masuk ke Kota Yogyakarta. "Supplier mengatakan tidak menghentikan sementara kiriman ke Jogja selama satu minggu."

Namun, Rudi menyatakan para PKL biasanya sudah menyetok barang dagangan untuk satu minggu. "Semoga saja kondisi ini segera berlalu. Dan kunjungan wisatawan ke Jogja kembali normal," ujarnya.

Pantauan VIVAnews, di sisi kanan dan kiri Jalan Malioboro tampak tidak seramai biasanya. Hanya terlihat lapak PKL yang ditutup plastik. Sedangkan sejumlah toko sudah ada yang mulai buka, kendati tidak banyak warga yang berbelanja.

"Dari pagi karyawan sudah bersih-bersih. Saya buka tidak sampai malam karena sepi," kata Koh Rudi, pemilik toko sepatu di Malioboro. (vivanews.com)
Share this post :
Comments
0 Comments

Posting Komentar