Dalam kegiatan
“Persemaian Nilai Budaya – Nonton Bareng Film Inspiratif 2013” di GOR Wates,
Kulonprogo (15/6) lalu , Ketua Lembaga Sensor Film yang juga seorang Sejarawan
Dr. Mukhlis PaEni kembali menyuarakan pentingnya media Film sebagai salah satu
media pembentukan karakter bagi “Generasi Digital” , sebutannya untuk generasi
muda masa kini.
“Generasi masa kini
adalah generasi mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat . Mereka sangat
lekat dengan berbagai perangkat teknologi seperti telepon genggam , laptop ,
ipad ; berbekal perangkat itu mereka dapat menjelajah ke seluruh dunia tetapi
melupakan yang ada di sekitarnya ; sehingga media yang paling tepat untuk
Generasi Digital itu adalah film . Film adalah media audiovisual yang menarik,
mudah dicerna dan dapat langsung merasuk ke pikiran dan jiwa mereka ; sehingga
perlu juga dipikirkan film apa saja yang sesuai sebagai tontonan” ,ungkapnya .
Dari sisi seorang
sejarawan , Dr. Mukhlis PaEni pun mengungkapkan pentingnya film sebagai salah
satu metode penanaman nilai – nilai arif kebudayaan kepada generasi muda .
“Film adalah salah satu media transformasi pengembangan nilai – nilai budaya
kita. Kendala dalam mengkomunikasikan dan menanamkan nilai – nilai dalam
membentuk karakter generasi muda kadang
terbentur pada cara mengkomunikasikannya yang dianggap tidak logis ataupun
sudah ketinggalan zaman ; sehingga diperlukan sebuah formulasi baru ,
penyegaran dalam cara untuk menyampaikannya ; film adalah media yang benar –
benar mumpuni dalam mengemban misi itu . Saya juga berharap bagi industri
perfilman sadar betul mengenai kekuatan sebuah film, sehingga kelak lebih
banyak lagi diproduksi film – film inspiratif ; Indonesia sendiri kaya dengan
ragam budaya yang menarik dan memiliki nilai arif yang dapat dipakai sebagai
sumber ide untuk layar lebar ; perlu
diingat bahwa film Indonesia pertama diambil dari hikayat “Lutung Kasarung” di
tahun 1926 . Industri perfilman harus menemukan formula baru dalam mengangkat
berbagai ide cerita inspiratif yang memiliki nilai – nilai arif karakter bangsa
Indonesia , tentunya yang dapat sejalan dengan bisnis“, tuturnya.
Sedangkan dari sisi
sebagai Ketua Lembaga Sensor Film, ia juga menyampaikan pentingnya melakukan
“self censorship” atau dalam artian lain , filter keluarga . “Harus ada
kesadaran , bahwasa orangtualah yang dapat melakukan bimbingan dan pemilihan
tontonan kepada anak – anaknya .”
Selain Dr Mukhlis
PaEni , turut hadir dan membuka acara “Persemaian Nilai Budaya – Nonton Bareng
Film Inspiratif” di Kulonprogo yaitu
Wakil Menteri Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan
Prof. Ir. Wiendu Nuryanti , M.Arch. , Ph.D .
Beliau sendiri menyatakan
bahwa film merupakan media yang efektif dalam membangun karakter dan memberikan
inspirasi kepada masyarakat . “Program ini merupakan pengejewantahan misi
Kemendikbud RI dalam menjadikan nilai budaya sebagai fondasi penguat karakter
bangsa lewat media film . Film itu dekat dengan kehidupan keseharian masyarakat
serta mudah dicerna oleh siapapun . Diharapkan lewat Nonton Bareng Film
Inspiratif ini, masyarakat dapat terinspirasi dan mengambil hikmah nilai –
nilai arif seperti ketabahan, kejujuran, kedisiplinan, dan lainnya untuk
ditanamkan dalam dirinya dan dipraktekkan dalam kehidupan kesehariannya “
Program “Persemaian Nilai Budaya – Nonton Bareng Film Inspiratif “ yang
memiliki tagline “Film Berkarakter , Inspirasi Kita “ ini
sendiri sudah memasuki tahun ketiganya ; untuk tahun 2013 akan diselenggarakan di 30 kota di seluruh
Indonesia, dengan sasaran daerah – daerah yang belum memiliki infrastruktur /
fasilitas setingkat dengan bioskop . Acara ini memiliki target audiens sekitar
2000 orang untuk setiap titiknya , yang terbagi dalam 3 sesi antara lain :
guru, siswa dan masyarakat umum.