Kulon Progo - Kelompok kerja (Pokja) Ruang Belajar Masyarakat (RBM) PNPM Mandiri Perdesaan Kulonprogo berupaya menyadarkan masyarakat untuk selalu menjaga sumber daya alam agar tidak tercemar. "Kami memang memanfaatkan momentum Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) mensosialisasikan konsep belajar dari rumah sendiri dengan mengajak masyarakat terlibat langsung kerja bhakti membangun pengaman sumber air Tuk Mudal di Pedukuhan Anjir Desa Hargorejo, Kokap," kata Koordinator Pokja RBM PNPM Mandiri Perdesaan setempat Humam Turmudi SH, Senin (25/6).
Dijelaskan, munculnya pemikiran menyadarkan masyarakat agar masyarakat selalu menjaga sumber daya alam, tidak lepas atas rasa keprihatinan adanya fakta masyarakat sering bahkan lupa kalau pemanfaatan sumber daya alam harus diimbangi dengan pengembangannya, sehingga manfaat sumber daya alam yang ada bisa berlipat. "Pemanfaatan sumber daya alam perlu dukungan proses alam lainnya. Sehingga pengembangan terhadap sejumlah fasilitas di Tuk Mudal memang harus dilakukan termasuk menanam pohon yang bersifat konservasi air," tegasnya.
Diungkapkan, setiap musim penghujan terutama saat intensitas hujan sangat tinggi, sumber air Tuk Mudal sering tercampur air dari sungai kecil yang ada disebelahnya. Hal tersebut bisa terjadi akibat belum adanya pengaman di sekitar sumber air Tuk Mudal. "Selama ini belum ada pemikiran terhadap upaya melindungi sumber air yang menjadi kebutuhan air bersih masyarakat," tuturnya.
Sementara itu melengkapi rangkaian BBGRM di Kokap, Bupati dr Hasto Wardoyo, Kepala BPMPDPKB dan Koordinator Pokja RBM Humam Turmudi melakukan penanaman pohon secara simbolis di sekitar sumber air Tuk Mudal sebagai bentuk pendidikan konservasi sumber daya alam. "Saat ini sebenarnya bukan waktu yang tepat menanam pohon, tapi sebagai simbol pembelajaran bagi masyarakat khususnya generasi muda maka penanaman bibit pohon secara simbolis di sekitar Tuk Mudal tetap harus dilakukan. Pokja RBM berupaya menambah khasanah ilmu pengetahuan masyarakat lewat pelestarian alam," ujarnya menyayangkan banyaknya generasi muda dewasa ini tidak mengetahui jenis pohon bibis, gayam dan ketapang yang dikenal sangat baik untuk keperluan konservasi air. (Rul/krjogja.com)
0 Comments