Berita Terbaru :
Home » » Penuhi Nadzar, Gondo Semir Sepatu Bupati

Penuhi Nadzar, Gondo Semir Sepatu Bupati

Redaksi | Jumat, 13 Juli 2012 | dJogja info

Suyono Sugondo (46) warga Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulonprogo melakukan aksi unik dengan menyemir sepatu Bupati Kulonprogo, dr Hasto Wardoyo.

Tindakan itu sebagai bentuk nazar Sugondo selaku wakil ketua Asosiasi Perajin Batik Kulonprogo atas diterbitkannya Surat Keputusan (SK) tentang wajib beli dan memakai motif batik Kulonprogo, "geblek Renteng".

Sebab motif batik Geblek Renteng karya warga Banaran keluar sebagai pemenang dalam lomba yang diadakan Pemkab Kulonprogo.

Dalam aksi itu, Sugondo bersama ketua asosiasi, Umbuk Haryanto dan sejumlah warga Banaran. Dari desa yang terletak di pinggir Sungai Progo kawasan pesisir selatan itu, mereka mendatangi rumah dinas bupati yang ada di sebelah utara Alun-alun Kota Wates.

Di rumah dinas, Sugondo langsung ditemui Hasto Wardoyo dan wakil bupati Sutedjo bersama staff. Di hadapan bupati, Sugondo mengutarakan maksudnya hendak menyemir sepatu milik bupati. Mendengar permintaan itu, Hasto sempat terkaget. Pasalnya dia hanya mengenakan sandal.

Tidak lama kemudian Hasto masuk ke dalam dan berganti mengenakan sepatu kulit yang biasa dipakai sehari-hari.

Selesai melakukan aksinya, Gondo menyatakan aksi tersebut dilatarbelakangi tiga bulan silam, saat ia bersama perajin batik di Kulonprogo mengajukan permohonan kepada bupati untuk menerbitkan SK yang mewajibkan untuk membeli produk batik Kulonprogo. Dan ternyata 3 Juli SK keluar, padahal sebelumnya punya nadzar bila SK keluar akan menyemir sepatunya bupati.

"Saya plong telah melepaskan nazdar ini. Yang diharapkan pula kepada teman-teman pembatik ini sebagai langkahnya pemicu untuk lebih semangat, produktif. Dan keberadaan SK tersebut sebagai pintu masuk kemakmuran bagi perajin batik di Kulonprogo,"kata Gondo yang menjabat Wakil Ketua Asosiasi Pengrajin Pembatik Kulonprogo.

Dan terkait dengan pemakaian batik Kulonprogo, bupati minta para pengrajin batik untuk tidak selingkuh dalam memenuhi banyaknya permintaan dengan mendatangkan dari luar daerah. "Kalau sampai selingkuh dengan mendatangkan dari luar daerah, maka tujuan awal mengairahkan pengrajin batik Kulonprogo untuk mendukung gerakan bela dan beli Kulonprogo tidak berhasil,"tegas Hasto.

Sumber : detik.com, kr.co.id
Share this post :
Comments
0 Comments

Posting Komentar