Berita Terbaru :
Home » » Ada Warna Baru di "The Amazing Spider-Man"

Ada Warna Baru di "The Amazing Spider-Man"

Redaksi | Selasa, 10 Juli 2012 | dJogja info

Penantian para penggemar fans Spider-Man akhirnya terbayarkan sudah, menyusul dirilisnya film The Amazing Spider-Man awal pekan ini. Peter Parker yang kini diperankan aktor Andrew Garfield, memberi sajian tontonan yang agak berbeda dari yang sudah ada.

Di tangan sutradara Marc Webb, The Amazing Spider-Man, terasa punya warna lain. Ada kisah yang baru dihadirkan dan belum diungkap pada film Spider-Man terdahulunya.

Perjalanan dimulai saat Peter menjalani masa kecilnya. Sebuah peristiwa mendebarkan dialami Richard Parker, ayah Peter. Ruang kerjanya dibobol orang. Seluruh dokumen diacak-acak tak karuan. Khawatir bakal menyeret keselamatan anaknya, Richard dan istrinya memilih menitipkan kepada Paman Ben (Martin Sheen) dan Bibi May (Sally Field). Singkat cerita, orangtua Peter tewas karena kecelakaan pesawat.

Peter beranjak dewasa. Ia berubah menjadi cowok ganteng juga cool. Tapi dia bukan pria yang disukai perempuan kebanyakan. Satu-satunya perempuan yang mencuri perhatiannya adalah bintang sekolah Midtown Science High School, Gwen Stacy (Emma Stone).

Tak cuma tertarik kepada Stacy, Peter juga mulai tergelitik mengungkap proyek yang disembunyikan oleh orangtuanya. Berbekal tas yang berisi data-data rahasia milik ayahnya, menuntunnya bertemu dengan Dr. Curt Connors (Rhys Ifans), teman ayahnya.

Sebuah kecelakaan kecil terjadi pada Peter. Seekor laba-laba langka hasil penelitian ayahnya mengigit bagian tubuhnya. Berselang kemudian, racunnya bereaksi dengan darahnya. Ada yang aneh pada tubuh Parker. Dari sini, kehidupannya pun mulai berubah total.

Banyak yang mengira film berdurasi 136 menit ini merupakan kelanjutan dari Spider-Man 3. Padahal The Amazing Spider-Man mengupas awal muasal kehidupan si superhero muda itu.

Di tangan Marc Webb, The Amazing Spider-Man memang lebih banyak mengisahkan drama percintaan antara Peter dan Gwen juga kehidupan keluarganya. Sayangnya, beberapa detail kecil seperti mengapa ia dijuluki 'Spider-Man' atau pertarungan dahsyat dengan The Lizard, musuh barunya, sedikit berkurang porsinya.

Tapi Marc Webb cukup mampu membuat Spider-Man kali ini 'lebih manusia'. Ia menggambarkan dengan detail bagaimana Peter membuat kostum Spider-Man, dan menebar bumbu komedi di sana-sini. Andrew sebagai Peter juga tak terlalu kaku, ekspresi kekanak-kanakan khas Peter digambarkan dengan baik dalam beberapa adegan olehnya.

Tak lupa juga Emma Stone yang berperan sangat ciamik dalam film ini. Rambut blonde-nya sangat mirip dengan Gwen di dalam komik, begitu pula dengan gaya berbusananya. Banyak perubahan pula yang terjadi dalam The Amazing Spider-Man bila dibandingkan dengan film terdahulunya. Peter tidak dibuat terlalu 'kuno'. Dia digambarkan selalu membawa skateboard ke mana-mana dan sudah mengenal kontak lens. Ini jelas berbeda dengan film terdahulunya. Perubahan lainnya terletak pada perubahan transformasi dari Peter menjadi Spider-Man. Tak ada perubahan fisik yang signifikan, hanya kemampuan ototnya yang digambarkan berlipat kali lebih kuat.

Adegan dramatis Spiderman menyelamatkan warga juga jarang terlihat. 'Rasa haus' akan Spider-Man masih terasa setelah menyaksikan The Amazing Spider-Man yang seolah hanya bisa menghilangkan dahaga untuk sementara waktu saja.

Sumber : Kompas.com
Share this post :
Comments
0 Comments

Posting Komentar