KOMPAS.com - Penembak empat tersangka pengeroyok
anggota Kopassus yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan,
Sleman, Yogyakarta, diketahui hanya satu orang. Seorang pelaku tersebut
menembak hingga menewaskan empat tersangka dengan cepat dan tepat
sasaran.
Hal itu berdasarkan hasil investigasi Komisi untuk Orang
Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), yang mendatangi lokasi
kejadian. "Jadi pelaku eksekusi hanya satu orang. Dia menembak di depan
31 tahanan sel 5a," terang Koordinator Kontras Haris Azhar di kantor
Imparsial, Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2013).
Haris mengatakan,
berdasarkan keterangan saksi, sempat terjadi kepanikan dan kegaduhan
dalam sel tahanan tersebut. Sebanyak empat orang tersangka kemudian
terpisah dari tahanan lainnya dan ditembak hingga tewas.
Pelaku penyerangan lainnya, lanjut Haris telah bertugas untuk berjaga di sekitar lokasi, menjadi timekeeper, hingga mengamankan CCTV. Penyerangan ini pun telah dipersiapkan dengan matang dengan waktu keseluuruhan selama 15 menit.
Sementara
Direktur Program Imparsial Al- Araf meyakini aksi penyerangan tersebut
teroganisir. Hal itu terlihat dari cara penyerangan yang dilakukan
secara sistematis, cepat, dan taktis, serta penggunaan persenjataan yang
memadai, yaitu AK 47, senjata api jenis FN, dan granat.
"Penyerangan
ini tentunya dilakukan secara terorganisir, terencana, terlatih, dan
memiliki kapasitas penggunaan senjata secara profresional," terangnya.
Seperti
diberitakan, gerombolan bersenjata api laras panjang, pistol, dan
granat datang menyerang lapas, Sabtu (233/3/2013) dini hari. Awalnya,
mereka mengaku dari Polda DI Yogyakarta sambil menunjukkan surat berkop
polda.
Mereka mengaku ingin membawa empat tersangka kasus
pembunuhan Sersan Satu Santosa, anggota Komando Pasukan Khusus
(Kopassus) di Hugo's Cafe, 19 Maret 2013 lalu. Mereka mengancam
meledakkan lapas ketika permintaan ditolak pihak lapas.
Akhirnya,
petugas membukakan pintu dan belasan orang memakai penutup mata masuk.
Mereka menyeret petugas lapas menunjukkan empat tahanan yang dicari.
Empat
tahanan tersebut ditembak mati. Mereka, yakni Gameliel Yermiyanto Rohi
Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan
Yohanes Juan Manbait. Sebelum kabur, mereka juga membawa rekaman CCTV.
Aksi itu pun hanya berlangsung 15 menit. (kompas.com)
Kontras: Eksekutor di Lapas Sleman Hanya 1 Orang
Redaksi | Minggu, 24 Maret 2013 | dJogja info
Label:
lapas cebongan
0 Comments