TRIBUNJOGJA/Hasan Sakri Ghozali
Sejumlah warga menikmati suasana malam di kawasan Tugu, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta, Sabtu (31/12/2011).
Yogyakarta masuk dalam daftar nominasi sepuluh kota di Asia yang akan mendapatkan Nexus Program dari Jerman. Program tersebut penekanannya meliputi ketahanan pangan, pemanfaatan energi dan prasarana dasar lingkungan.
Kepala Bagian Perekonomian Pengembangan Pendapatan Asli Daerah dan Kerjasama (P3ADK) Yogyakarta, Danang Soebagjono, Selasa (10/4/2012) mengungkapkan, Yogyakarta sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang diidentifikasi untuk mendapat proyek tersebut lantaran Yogyakarta dianggap konsen terhadap masalah lingkungan dan kebencanaan.
Kemarin, katanya, Prof. Dr. Adrian Atkinson, seorang pakar internasional tentang pembangunan perkotaan melakukan pencarian fakta sekaligus melakukan penilaian terhadap instansi terkait untuk kesiapan ketika nantinya Yogyakarta lolos mendapatkan program tersebut.
Selain Yogyakarta, sembilan kota lain yang ikut diidentifikasi untuk menerima Nexus Program yakni Banan, Weifang, Rizhao dari China, Ulaan Bator (Mongolia), Santa Rosa, Nagacity (Pilipina), Chiang Mai, Nakhon Ratcashima (Thailand) dan Da Nang (Vietnam).
Nantinta, kata Danang, bantuan dari Nexus Program seperti apa ia belum tahu secara pasti. Yang jelas implementasinya nanti diintegrasikan dengan kebijakan wali kota kedepan. “Tentunya ini akan menghemat anggaran pelaksanaan proyek-proyek yang disebutkan ketika Yogyakarta mendapat program tersebut,” katanya.
Semua fakta dan penilaian yang dilakukan di Yogyakarta sendiri menurut Prof. Dr. Adrian akan dievaluasi dan dibawa ke lokakarya perencanaan proyek di Bangkok pada tanggal 24-25 Mei 2012 besok. (*)
Kepala Bagian Perekonomian Pengembangan Pendapatan Asli Daerah dan Kerjasama (P3ADK) Yogyakarta, Danang Soebagjono, Selasa (10/4/2012) mengungkapkan, Yogyakarta sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang diidentifikasi untuk mendapat proyek tersebut lantaran Yogyakarta dianggap konsen terhadap masalah lingkungan dan kebencanaan.
Kemarin, katanya, Prof. Dr. Adrian Atkinson, seorang pakar internasional tentang pembangunan perkotaan melakukan pencarian fakta sekaligus melakukan penilaian terhadap instansi terkait untuk kesiapan ketika nantinya Yogyakarta lolos mendapatkan program tersebut.
Selain Yogyakarta, sembilan kota lain yang ikut diidentifikasi untuk menerima Nexus Program yakni Banan, Weifang, Rizhao dari China, Ulaan Bator (Mongolia), Santa Rosa, Nagacity (Pilipina), Chiang Mai, Nakhon Ratcashima (Thailand) dan Da Nang (Vietnam).
Nantinta, kata Danang, bantuan dari Nexus Program seperti apa ia belum tahu secara pasti. Yang jelas implementasinya nanti diintegrasikan dengan kebijakan wali kota kedepan. “Tentunya ini akan menghemat anggaran pelaksanaan proyek-proyek yang disebutkan ketika Yogyakarta mendapat program tersebut,” katanya.
Semua fakta dan penilaian yang dilakukan di Yogyakarta sendiri menurut Prof. Dr. Adrian akan dievaluasi dan dibawa ke lokakarya perencanaan proyek di Bangkok pada tanggal 24-25 Mei 2012 besok. (*)
Sumber: TribunnJogja
Penulis : Rina Eviana Dewi || Editor : M Iwan Al Khasni SIP