YOGYA - Sebagai kota pariwisata, keamanan Yogyakarta selama ini dinilai sangat terkendali. Apalagi setelah disahkanya Undang-undang Keistimewaan DIY, sejumlah eleman masyarakat berharap Kota Yogyakarta semakin kondusif.
"Sekali lagi  pengesahan Undang- undang Keistimewaan DIY harus memberi ruang yang aman bagi masyarakat termasuk wisatawan. Ini tidak boleh ditawar lagi. Yogya harus aman dan istimewa," ungkap Siswanto, penjual PKL makanan di depan Hotel Garuda, Kamis (6/8).
Meski dirinya  mengaku wong cilik, tapi  komitmen untuk menjaga keamanan Malioboro dan Yogyakarta tidak perlu diragukan. Dan keistimeewaan adalah kebanggaan untuk seluruh masyarakat.
"Semua elemen masyarakat Malioboro termasuk PKL  dan lainya  tentu mengharapkan Yogya selalu aman," tambah pria asal Gunungkidul yang sudah 15 tahun berjualan  di Malioboro ini.
Menyaksikan kota tetangga Solo yang beberapa hari lalu diteror rasa keamanannya, pihaknya berharap hal ini jangan sampai merembet ke kota Yogyakarta.
"Sekali lagi keamanan soal paling sensitif. Semua orang wajib  menjaga keamanan sekaligus menjaga lingkungan. Toh kalau Yogya aman yang untung bukan hanya masyarakat Yogya tetapi juga wisatawan yang tengah berlibur di Yogyakarta," ujarnya.(jogja.tribunnews.com)




