Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (26/7), pengerjaan bendungan raksasa itu dimulai 19 tahun lalu. Bangunan ini simbol ambisi pemerintah China dalam bidang teknik. Mereka rela menggelontorkan dana USD 22.5 miliar atau sekitar Rp 214 triliun demi kesuksesan proyek itu.
Bendungan Tiga Ngarai terbentang sepanjang 600 kilometer. Alasan pemerintah China membangun proyek itu adalah solusi sumber listrik dan mengurangi bencana banjir di sepanjang daerah aliran Sungai Yangtze saban tahun.
Namun, sebelum proyek dimulai, pemerintah China harus memindahkan 1,4 juta warga dari lokasi itu. Para ahli di dunia mengkritik tajam kebijakan itu. Selain menggusur, banyak pakar khawatir dam itu malah merusak ekosistem. Mei lalu mereka mengakui beberapa masalah ditimbulkan akibat pembangunan mega proyek itu.
Setelah 32 generator dioperasikan kemarin, bendungan itu ternyata mampu menjawab semua keraguan banyak pihak selama ini. Satu pompa dapat menyemburkan 70 ribu kubik air tiap detik. Bahkan sanggup menghasilkan tenaga listrik 22.5 juta kilowatt atau setara 15 reaktor nuklir. Selain menghasilkan daya listrik besar, bendungan ini bertindak sebagai penyimpan air kala musim kemarau tiba.
Namun, kerja bendungan ini terlihat belum optimal lantaran Kota Chongqing di dekat aliran sungai Yangtze sejak awal pekan ini dilanda banjir parah. Menurut catatan, sudah 100 orang tewas dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi.(merdeka.com)
0 Comments
