Masyarakat Yogyakarta saat ini berharap hujan lebat dapat membersihkan abu vulkanik yang menempel di atap rumah, jalan-jalan dan juga pepohonan. Namun harapan akan turunnya hujan dengan intensitas tinggi sepertinya tak akan terwujud.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Tony Agus Wijaya mengatakan, saat ini di wilayah DIY puncak musim hujan sudah berakhir. Namun potensi hujan masih dapat berlangsung hingga April mendatang.
"Curah hujan di wilayah DIY saat ini terus menurun seiring berakhirnya musim hujan di wilayah DIY pada akhir bulan April yang akan datang," katanya, Sabtu 15 Februari 2014
Tony menyatakan curah hujan di wilayah DIY diperkirakan 20 mililiter per hari, jauh dari saat puncak musim penghujan pada Januari lalu. "Jika terjadi hujan maka hujan berlangsung ringan," paparnya.
Potensi hujan lebat sendiri masih dapat berlangsung manakala terjadi gangguan cuaca. Gangguan cuaca yang dimaksud yakni terciptanya badai tropis di wilayah perairan Australia sehingga mempengaruhi cuaca di wilayah DIY.
"Namun hal seperti ini sulit dipastikan karena kondisi terus berubah-ubah setiap harinya," ungkapnya. (vivanews.com)
Berharap Hujan Lebat Turun Bersihkan Abu Kelud
Redaksi | Sabtu, 15 Februari 2014 | dJogja info
Label:
nasional
0 Comments