Bandar Udara Adi Sucipto Yogyakarta menargetkan bisa beroperasi kembali pada Selasa 18 Februari pekan depan, setelah dihujani debu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud. Hal ini disampaikan General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Adi Sucipto, Andi G Wirson.
"Diharapkan Senin sore sudah tahu apakah ini layak dibuka lagi atau tidak. Kita targetkan Selasa pagi dibuka, tapi kondisi kita juga berdebu, berangin dan sebagainya. Apakah Selasa pagi sudah dibuka, ya fifty-fifty. Kita lihat nanti," katanya kepada Liputan6.com di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Sabtu (15/2/2014).
Ditambahkan Andi, keputusan dibuka atau tidaknya bandara juga akan melihat hasil inspeksi dari tim yang akan meninjau pada Selasa pagi.
"Nanti lihat dari inspeksi tim yang terdiri dari Lanud Angkatan Udara dan Angkasa Pura. Jadi, ini sifatnya masih kondisional," kata Andi.
Untuk mewujudkan target itu, Andi mengaku tengah berupaya membersihkan landasan pacu dengan cara manual, yaitu menyemprot debu di landasan dengan air dari mobil pemadam kebakaran.
"Kita bersihkan landasan dari debu yang mencapai ketebalan 4-5 centimeter yang sebelumnya sudah kena hujan, sehingga debunya menjadi keras," jelasnya.
Dia juga mengaku terkendala dengan angin yang saat ini berhembus kencang, sehingga mempengaruhi pembersihan debu di landasan pacu hingga apron.
"Angin mempengaruhi pekerja yang membersihkan landasan pacu. Ada 1.500 personel yang membersihkan dari TNI dan Angkasa Pura. Sebenarnya sudah 25 persen saat ini, tapi ada keterbatasan alat untuk membersihkan landasan," demikian Andi. (liputan6.com)